A.Pendekatan
Kesusastraan
Pengertian
Sastra dan Seni
Sastra adalah karya, sama
posisinya seperti karya-karya yang lain, seperti Cerpen, Puisi, lukisan,
patung, Musik, Seni peran, dan apa saja yang merupakan hasil dari proses
penciptaan. Sastra adalah sebuah karya yang diawali dengan kejujuran, diisi
dengan kesungguhan hati dan diakhiri dengan kerelaan. Sastra juga dapat
didefinisikan sebagai cinta pada ciptaan Tuhan. Seni pada mulanya adalah proses
dari manusia, dan oleh karena seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari
kreasifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai,
bahwa masing-masing individu memilih sendiri peraturan dan parameter yang
menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan
produk dari kebebasan berekspresi, dan suatu set nilai-nilai yang
menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat suatu medium, untuk
menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara
seefektif mungkin untuk medium itu. Seni merupakan suatu kebebasan.
Sastra merupakan apresiasi,
interpretasi dan analisis, sehingga dunia rekaan di dalam sastra jelas
kaitannya dengan seluruh aspek kehidupan. Kritik sebagai perangkat penting yang
sesungguhnya berfungsi menunjukkan arti kehadiran sastra, kebetulan sangat
parah di Indonesia, sehingga kehadiran sastra semakin tenggelam hanya sebagai
hiburan. Peranan sastra memang memiliki potensi yang hebat untuk menghibur. Dan
karenanya sebagai barang komoditi nilainya tinggi. Kaitannya dengan bisnis dan
industri juga meyakinkan. Sebuah karya sastra dapat meledak, mengalami ulang
cetak setiap tahun dengan oplag raksasa dalam berbagai bahasa. Namun sastra
tidak hanya untuk media hiburan, masih banyak peranan sastra yang lebih
penting.
Disukai atau tidak,
dimaui atau tidak, kelahiran sastra dan seni, tidak bisa dilepaskan dari keadaan
masyarakat, di mana sastrawan dan senimannya hidup. Apalagi jika kita mau jujur
pada diri sendiri. Sastra dan seni tidak bisa di pisahkan satu sama lain,
mempunyai hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Sastrawan dan
seniman sesungguhnya adalah manusia yang berprinsip yang mengungkapkan diri
melalui sarana artistik. Dengan sarana ini, mereka berani mengungkapkan oleh
orang lain dengan segala alasan, karena pedoman yang mereka ikuti adalah
kebenaran dan kemanusiaan. Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar
merupakan satu kesatuan, sastra dan seni sama-sama merupakan suatu ilmu dan
memiliki suatu dasar yang merupakan kebudayaan, tetapi kebudayaan di sini
mempunyai banyak arti dan merupakan dasar dari seni dan sastra tersebut.
PERANAN SASTRA
PERANAN SASTRA
sastra adalah semua bentuk ekspresi dengan
bahasa sebagai basisnya wilayah sastra jadi merebak, merengkuh daerah yang
sangat luas. Ke dalamnya sudah tercakup sastra lisan maupun tulisan.
Hubungan
Sastra Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Hubungan sastra dan seni
dengan ilmu budaya dasar yaitu sastra adalah seni yang di gunakan sebagai salah
satu alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan dan kebudayaan sebagaimana
tujuan dari ilmu budaya dasar.Dalam ilmu budaya dasar sastra tidak di ajarkan
sebagai salah satu disiplin ilmu.Sastra disini di gunakan sebagai alat untuk
membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk lebih
humanis atau manusiawi.
B.Ilmu
Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Pengertian Prosa
Prosa berasal dari bahasa latin "prosa" yang artinya "terus terang", yang merupakan karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Jenis-jenis prosa ;
·
Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
·
Cerpen
Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.
Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.
·
Novel
Novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh
Novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh
·
Biografi
Biografi adalah riwayat yang ditulis oleh orang lain.
Biografi adalah riwayat yang ditulis oleh orang lain.
·
Esai
Esai merupakan karangan yang berisi ujaran populer dan dengan pola penyajian yang bersifat santai. Ulasan-ulasannya bersifat pribadi, akrab, dan asyik dibaca layaknya obrolan biasa.
Esai merupakan karangan yang berisi ujaran populer dan dengan pola penyajian yang bersifat santai. Ulasan-ulasannya bersifat pribadi, akrab, dan asyik dibaca layaknya obrolan biasa.
·
Kritik
Kritik merupakan tanggapan atau pertimbangan atas baik buruknya suatu karya (puisi, cerepn, drama, dsb). Kritik biasanya disertai dengan analisis dan kesimpulan-kesimpulan.
Kritik merupakan tanggapan atau pertimbangan atas baik buruknya suatu karya (puisi, cerepn, drama, dsb). Kritik biasanya disertai dengan analisis dan kesimpulan-kesimpulan.
·
Artikel
Artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat di Koran, majalah, atau internet.
Artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat di Koran, majalah, atau internet.
Komponen
dalam prosa lama ;
·
Pantun
adalah bentuk puisi yang terdiri atas empat baris yang bersajak bersilih
dua-dua (pola ab-ab), dan biasanya, tiap baris terdiri atas empat perkataan.
·
Gurindam
adalah puisi Melayu lama yang terdiri dari dua larik (baris), mempunyai irama
akhir yang sama dan merupakan satu kesatuan yang utuh.
·
Mantera
adalah merupakan satu daripada genra puisi Melayu tradisional yang diwarisi
sejak zaman primitif, prasejarah, animisme.
·
Talibun
adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi,
tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
·
Sage
merupakan cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan
keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang.
Komponen dalam prosa baru ;
·
Novel
adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam
bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa
italianovella yang berarti "sebuah kisah, sepotong berita".
·
Biografi
adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih
kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data
pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat
dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut.
·
Cerpen
adalah cerita yang berbentuk naratif. Jadi cerpen bukan argumentasi atau
analisa atau deskripsi.
·
Drama
adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh
aktor. Kosakata ini berasal dari bahasa yunani yang berarti "aksi",
"perbuatan".
·
Soneta
adalah salah satu bentuk sastra baru yang berasal dari Italia. Soneta masuk
kedalam sastra Indonesia baru.
C.Nilai-nila dalam Prosa Fiksi
Prosa fiksi
Prosa fiksi merupakan sebuah
bentuk karya sastra yang disajikan dalam bentuk bahasa yang tidak terikat oleh
jumlah kata dan unsur musikalitas. Bahasa yang tidak terikat itu digunakan
untuk menyampaikan tema atau pokok persoalan dengan sebuah amanat yang ingin
disampaikan berkenaan dengan tema tersebut. Oleh karena itu, dalam apresiasi
dengan tujuan tnembenkan penghargaan terhadap karya prosa itu, kita haruslah
bisa “membongkar” dan menerangjelaskan hal-hal yang berkenaan dengan ukuran
keindahan dan “kelebihan” karya prosa itu.
Nilai-nilai dalam prosa fiksi ;
·
Nilai penikmatan atau menyenangi. Tindakan
operasionalnya pada tahap ini adalah
misahiya membaca karya sastra (puisi maupun novel}, menghadiri acara deklamasi, dan
sebagainya.
misahiya membaca karya sastra (puisi maupun novel}, menghadiri acara deklamasi, dan
sebagainya.
·
Nilai penghargaan. Tindakan operasionalnya,
antara lain, melihat kebaikan, nilai, atau
manfaat suatu karya sastra, dan merasakan pengaruh suatu karya ke dalam jiwa, dan
sebagainya.
manfaat suatu karya sastra, dan merasakan pengaruh suatu karya ke dalam jiwa, dan
sebagainya.
·
Nilai pemahaman. Tindakan opersionalnya
adalah meneliti dan menganalisis unsur
intrinsik dan unsur ektrinsik suatu karya: astra, serta berusaha menyimpulkannya.
intrinsik dan unsur ektrinsik suatu karya: astra, serta berusaha menyimpulkannya.
·
Nilai penghayatan. Tindakan operasionalnya
adalah rnenganalisis lebih lanjut akan suatu
karya, mencari hakikat atau makna suatu karya beserta argumentasinya; membuat tafsiran
dan menyusun pendapat berdasarkan analisis yang telah dibuat.
karya, mencari hakikat atau makna suatu karya beserta argumentasinya; membuat tafsiran
dan menyusun pendapat berdasarkan analisis yang telah dibuat.
·
Nilai penerapan. Tindakan operasionalnya
adalah mclahirkan ide baru, mengamalkan
penemuan, atau mendayagunakan hasil operasi dalam mencapai material, moral, dan
struktural untuk kepentingan sosial, politik, dan budaya.
penemuan, atau mendayagunakan hasil operasi dalam mencapai material, moral, dan
struktural untuk kepentingan sosial, politik, dan budaya.
Contoh-contoh karya sastra antara lain ; Dongeng Sang Kancil, Hikayat Si Miskin, Hikayat Pendawa Lima, Hikayat Amir Hamzah, legenda terjadinya Tangkuban Perahu,
Contoh prosa yang berupa fabel ;
Angkaro dan Tunturana
Dua kor kepiting, Angkaro dan Tuturana,
bersahabat karib. Mereka tinggal bersama di pinggir laut, di balik
bebatuan. Mereka bersembunyi karena takut pada orang-orang yang mencari
ikan dan kepiting. Apabila laut pasang, mereka bermain tanpa takut akan
ditangkap manusia.
Pada suatu malam, ketika bulan purnama,
Angkaro dan Tuturana keluar menikmati keindahan alam.
” Sahabat, bagaimana kalau kita hiasi
punggung kita agar kelihatan menarik ?” kata Angkaro.
”Bagus sekali idenya. Kita memang perlu
mempercantik diri agar kelihatan menarik. Tapi, bagaimana caranya ? ” tanya
Tuturana.
”Bagini.”sahut Angkaro, ”Kita lukis punggung
kita dengan cat warna-warni yang menarik.”
” Wah, menarik sekali.Bagaimana kalau aku
dulu yang dilukis. Boleh atau tidak ? tanya Tuturana.
”Baiklah.”kata Angkaro.
Angkaro mulai mengukir punggung Tuturana. Punggung
Tuturana dihiasi dengan bulatan-bulatan dari muka ke belakang, dan dari atas ke
bawah. Lukisan itu sangat mempesona.
”Sudah selesai sahabat.”kata Angkaro.
Tuturana bercermin pada di air laut yang
jernih.
“Bagus, bukan?”tanya Angkaro.
“Bagus sekali. Terima kasih sahabat.”kata
Tuturana,
”Sekarang giliranku.”kata Angkaro.
Tiba-tiba air laut surut. Datanglah pencari
ikan membawa obor. Kedua ekor kepiting itu pun terkejut. Berlarilah mereka
untuk menghindari bahaya.
”Maaf, sahabat. Orang-orang sudah datang
untuk menangkap kita. Tidak ada waktu lagi untuk melukis punggungmu.” kata
Tuturana.
”Tidak punggungku harus kamu ukir !” teriak
Angkaro.
Melihat obor-obor semakin dekat, Tunturana
menggambari punggng Angkaro dengan dengan kuas dan cat tanpa bentuk. Punggung
Angkaro sekarang penuh dengan garis tidak karuan karena tergesa-gesa hendak
menyelamatkan diri. Angkaro terpaksa menerima keadaan. Keduanya berkawan dalam
bentuk yang amat berbeda: Tuturana cantik dan Angkaro jelek.
D.Ilmu
Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Pengertian
puisi
Puisi merupakan sebuah
bentuk karya sastra singkat untuk menuangkan apa yang ada di pikiran kita, apa
yang ada di hati kita, dan apa yang ada di jiwa kita. Dikatakan singkat karena
puisi adalah bentuk karya sastra yang paling pendek jika dibandingkan cerpen
atau novel.
Kreativitas penyair dalam
membangun puisi dapat diartikan sebagai berikut. Kreatif merupakan gagasan
memusikalisasikan puisi didasari oleh dan dari keinginan-keinginan individual
bersifat subyektif yang bertujuan untuk kepuasan pribadi. Puisi, selain sebagai
karya sastra yang harus diinterpretasikan, juga dapat menjadi medium
kreativitas. Sama seperti dramatisasi puisi, yang juga merupakan kegiatan
kreatif. Dan ketiga, karena bersifat kreatif, maka musikalisasi puisi pun tidak
memiliki kategori-kategori, batasan, atau aturan-aturan yang bersifat mengikat.
Kreativitas penyair dalam membangun puisinya
Kreativitas penyair dalam membangun puisinya
1. Figura
bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, alegori, dsb sehinggga puisi menjadi segar, hidup menarik dan
memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata
yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata
yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi
perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata
yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan,
yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih
menggugah hati.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam IBD :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual.
3. Puisi san keinsyafan sosial.
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual.
3. Puisi san keinsyafan sosial.
Contoh puisi ;
TERINGAT
DIRIMU SELAMANYA
Oleh Eggady Peterson
Dalam luang waktu ku coba lupakan
Sejenak memendam kisah lama yang silam
Melihat pelangi yang kini t'lah kelam
Gelap gulita dan sunyi mencekam
Nampak hadirmu dalam ingatan
Terlihat jelas tapi menyakitkan
Walau terasa kau ku dambakan
Membuat aku dalam kesepian
Meski kau ku cinta tapi tak sebaliknya
Kau yang ku puja takkan terlupa
Seringkali kau nampak senangkan
Dan tak jarang kau juga menyakitkan
Kerinduan ini membuatku gila
Kehilangan dirimu sebuah luka
Berangan aku tuk selamanya
Hingga mati pun slalu bersama
Dan mungkin seandainya nanti
Mentari tak bersinar lagi
Kau tetap dan s'lalu disisi
Menemaniku dalam indahnya surgawi
Oleh Eggady Peterson
Dalam luang waktu ku coba lupakan
Sejenak memendam kisah lama yang silam
Melihat pelangi yang kini t'lah kelam
Gelap gulita dan sunyi mencekam
Nampak hadirmu dalam ingatan
Terlihat jelas tapi menyakitkan
Walau terasa kau ku dambakan
Membuat aku dalam kesepian
Meski kau ku cinta tapi tak sebaliknya
Kau yang ku puja takkan terlupa
Seringkali kau nampak senangkan
Dan tak jarang kau juga menyakitkan
Kerinduan ini membuatku gila
Kehilangan dirimu sebuah luka
Berangan aku tuk selamanya
Hingga mati pun slalu bersama
Dan mungkin seandainya nanti
Mentari tak bersinar lagi
Kau tetap dan s'lalu disisi
Menemaniku dalam indahnya surgawi
0 komentar:
Posting Komentar