Di sebuah kota hiduplah sepasang
suami isteri yang kaya raya dan merupakan keturunan para bangsawan. Mereka
dikaruniai satu orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan. Suatu
ketika saat keluarga ini sedang berkumpul di taman depan rumah mereka, tiba-tiba
terdengar suara jerit tangis seseorang, lalu si isteri menuju sumber suara
tersebut, ternyata ada seorang pengemis yang merintih meminta sedekah. Si
isteri merasa terharu dan dia bermaksud hendak memberikan sesuatu. Tetapi,
sebelumnya dia bertanya dahulu kepada sang suami, “Wahai suamiku, bolehkah aku
memberikan makanan kepada pengemis ini?”, namun alangkah sedihnya hati si
isteri ketika mendengar jawaban suami yang dicintainya, “Tidak usah ! Usir saja
dia, dan tutup kembali pintu itu”, dengan berat hati si istri pun meminta
pengemis itu untuk pergi. Sebulan kemudian keluarga ini ditimpa suatu musibah,
perusahaan keluarga yang dipimpin oleh sang suami mengalami kebangkrutan karena
banyak hutang, sehingga sejak itu rumahtangga mereka menjadi porak-poranda dan
akhirnya mereka bercerai karena sang suami tidak mampu lagi menafkahi isteri
dan anak-anaknya.
Tidak lama setelah itu, si mantan
istri menikah lagi dengan seorang saudagar di kotanya, mereka hidup dengan
rukun, damai dan penuh keceriaan. Pada suatu ketika, saat keluarga baru ini
sedang makan malam, tiba- tiba terdengar suara ketukan pintu, setelah si isteri
membuka pintu rumahnya, ternyata ada seorang pengemis yang sangat mengharukan
hati wanita ini. Maka si isteri berkata kepada suaminya, “Wahai suamiku
bolehkah aku memberikan sesuatu kepada pengemis ini?”. Suaminya menjawab,
“Berilah makanan kepada pengemis itu”. Setelah si isteri memberi makanan kepada
pengemis itu, ia lalu masuk ke dalam rumah sambil menangis. Dengan perasaan
heran, sang suami bertanya kepada si istri, “Mengapa engkau menangis? Apakah
ada kata-kata ku yang menyakiti hati mu?” Wanita itu menggelengkan kepalanya,
lalu ia berkata dengan nada sedih dan terisak-isak menahan tangis, “Wahai
suamiku, aku sedih dengan perjalanan takdir yang sungguh menakjubkan hatiku
ini, tahukah engkau siapa pengemis yang ada di luar itu? Dia adalah suamiku
yang pertama dahulu”. Mendengar keterangan isterinya tersebut, sang suami
sedikit terkejut, tetapi ia segera bertanya kepada sang isteri, “Dan tahukah
engkau siapa aku yang kini menjadi suami mu ini? Aku adalah pengemis yang dulu
diusir oleh mantan suami mu.”
Pesan Moral
: Didalam harta kita ada hak orang lain yang harus disedekahkan, maka
berikanlah sesuatu kepada seseorang yang berhak menerimanya sebagai rasa syukur
atas apa yang telah diberikan Allah S.W.T kepada kita, karena Allah berfirman :
“Barang siapa yang mensyukuri nikmat-Ku, niscaya akan Ku tambah, dan
barangsiapa yang kufur atas nikmat-Ku, sesungguhnya azab-Ku amat pedih”.
0 komentar:
Posting Komentar